Parah, Orang ini Dangdutan di Kuburan, Penjaga Makam Kewalahan
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 14 Mar 2020Potret kuburan Depok yang dijadikan tempat dangdutan - Image from jatim.tribunnews.com
Astaghfirullah hal adzim, kuburan kok jadi tempat dangdutan
Kejadian ini viral ketika salah satu warga merekam dan menyebarkannya di medsos. Diketahui kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulannya. Bahkan Pak RT dan penjaga makam sudah pusing dan kuwalahan. Banyak botol minuman berserakan.
Video dangdutan di kuburan di Pancoran Mas, Kota Depok, beredar viral di berbagai media sosial. Dangdutan dari gerobak musik keliling yang digelar hampir setiap sebulan sekali ini meresahkan dan mengganggu banyak pihak.
Kuburan yang jadi lokasi dangdutan tersebut terletak di Jalan Makam, Kampung Baru, Pancoran Mas, Depok.
Penjaga Makam Kewalahan, RT Pusing
Penjaga makam, Fuad (60) mengaku kewalahan dengan perbuatan oknum warga yang seringkali menggelar dangdutan di kuburan.
"Saya udah pernah tegur RT-nya, tolong tegur itu kan makam. Kata RT-nya, 'Gue udah pusing, gimana. Susah nggak pernah didengar,'" tutur Fuad saat ditemui di lokasi, Kamis (12/3/2020).
Selain RT, pihak RW juga sudah menyerah mengenai hal tersebut.
"Iya, RT sudah angkat tangan, nyerah. RW juga udah nyerah. Istilah kata, 'Susah Ad (Fuad) dibilangin. Gue juga bingung cara bilanginnya,'" jelas Fuad.
Baca juga :
Diadakan Rutin
Menurut Fuad, dangdutan itu digelar secara rutin, hampir setiap sebulan sekali. Musik dangdut dari gerobak keliling itu menghibur setiap malam di akhir pekan.
"(Mulai dangdutan) ya selesai isya aja, antara jam 20.00 WIB kadang-kadang magrib juga udah mulai," imbuh Fuad.
Selain gerobak berisi loudspeaker, dangdutan itu juga dinyanyikan langsung oleh biduan sambil berjoget ria. "Dia (biduan)," ucapnya.
Acara dangdutan itu kemudian jadi viral di media sosial. Setelah ditelusuri, video dangdutan yang viral tersebut digelar pada Minggu, 8 Maret 2020.
Menurut Fuad, dangdutan itu bukan diadakan untuk merayakan hajatan khusus, melainkan sekedar hura-hura yang dilakukan oleh oknum warga.
"Acara hura-hura dia aja. Bukan karena ada hajat itu nggak ada. Cuma inisiatif dia aja," ujar Fuad.
Fuad pun menyayangkan aktivitas dangdutan yang sudah sering terjadi di area kuburan tersebut. Menurutnya, hal itu tidak etis dan tidak umum.
"Ya kalau dia mungkin anggapnya hiburan ya. Kalau kita kan hiburan pada tempatnya. Tempat yang enak bukannya di makam, walaupun (loudspeaker-nya) di anu (di jalan) tapi orangnya di makam semua," ucapnya.
Dangdutan itu dihadiri oleh sekitar 20 orang. Selain beberapa warga setempat, ada juga beberapa warga dari luar yang meramaikan dangdutan di tengah makam tersebut.
Botol Minuman Berserakan
Selain itu, beberapa meter dari titik acara dangdutan itu terdapat bekas botol minuman bertumpuk di dalam kardus. Terkait botol minuman itu, Fuad menduga para pelaku minum-minuman keras sambil dangdutan, meski dia mengaku tidak pernah melihat secara langsung pelaku minum-minum.
"Mungkin minum, nggak mungkin kalau nggak minum walaupun saya nggak lihat. Mungkin ada minuman," kata Fuad.
Fuad mengeluhkan kegiatan oknum warga tersebut, hingga dirinya meminta aparat untuk turun tangan.
"Karena ini adalah milik kita semua, (tanah) wakafkan milik kita semua, ya paling nggak setiap malam apa gitu ya ada aparat kontrol," ujar Fuad di lokasi, Kamis (12/3/2020).
Fuad berharap kehadiran aparat dapat 'mengusir' oknum warga yang sedang dangdutan di area kuburan.
"Kita mah nggak didengerin, mungkin kalau aparat mungkin juga didengerin," imbuhnya.
Selain itu, Fuad juga meminta Pemerintah Kota Depok untuk membangun pagar di area kuburan. Hal ini bertujuan agar tidak sembarang warga bisa masuk ke area pemakaman apalagi untuk dangdutan.
Belum Ada Warga yang Lapor
Menanggapi hal ini, Sekretaris RT 8 Abdul Syukur mengaku belum ada laporan warga yang merasa resah dan terganggu dengan adanya musik dangdut dari kuburan tersebut.
"Belum (ada tindakan), habis belum ada warga yang ngelapor, ya sudah mungkin kan di situ pada hobi dangdut," kata Abdul Syukur ditemui di lokasi, Kamis (12/3/2020).
Sementara itu, Syukur membantah kabar adanya dangdutan di kuburan tersebut. Beliau menyampaikan bahwa musik dangdut itu berasal dari gerobak dangdut keliling.
"Gerobak (dangdut) sih hampir tiap bulan. Kalau itu gerobak doang, nyewa gerobak, udah," ucapnya.
Acara dangdutan ini viral di media sosial setelah ada warga merekamnya. Dalam rekaman tersebut, terdengar alunan musik dangdut, dan terlihat sejumlah warga berkerumun di tengah kuburan. Tidak hanya itu, mereka juga memasang tenda terpal di tengahj kuburan.
Keluhan di Media Sosial
Salah satu warga Depok menitipkan pesan video dan ungkapan keresahannya di akun @depok24jam, dia mengaku ada kerabatnya yang dimakamkan di pemakaman tersebut. Dan mengaku resah dengan adanya kegiatan dangdutan di tengah kuburan. Berikut postingan lengkapnya
View this post on InstagramA post shared by MEMANTAU KOTA DEPOK 24 JAM (@depok24jam) on
Adab Ketika Berada di Kuburan
Seperti yang sudah kita ketahui bersama kuburan ialah tempat untuk mengebumikan jenazah. Biasanya kita akan datang ke kuburan untuk ziarah kubur pada kerabat, orang tua, saudara dan lainnya.
Kini, tak disangka kuburan dialihfungsikan bak lapangan terbuka biasa. Orang-orang dengan santainya bisa sembarangan datang dan membuka lapak dangdutan di tengah kuburan. Pantaskah hal tersebut dilakukan?
Jika menilik perintah ziarah kubur serta mendalami adab ziarah kubur, kita akan bisa menyimpulkan sendiri apakah pantas kuburan dijadikan sebagai tempat dangdutan.
Adab ziarah kubur
Mengingat tujuan utama berziarah
Ingatlah selalu hikmah yang dianjurkan dalam ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran serta mengingat kematian.
Imam Ash Shan’ani rahimahullah berkata : “Semua hadits di atas menunjukkan akan disyari’atkannya ziarah kubur dan menjelaskan hikmah dari ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran seperti di dalam hadits Ibnu Mas’ud (yang artinya) : “Karena di dalam ziarah terdapat pelajaran dan peringatan terhadap akhirat dan membuat zuhud terhadap dunia”. Jika tujuan ini tidak tercapai, maka ziarah tersebut bukanlah ziarah yang diinginkan secara syari’at”
Allah juga memerintahkan pada kita agar senantiasa mengingat kematian, sebagaimana firmannya dalam surat Ali 'Imran : 185 yang berbunyi :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS. Ali ‘Imran : 185)
Mengucapkan salam ketika masuk kompleks pekuburan
Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menganjurkan para sahabat jika keluar menuju pekuburan untuk mengucapkan salam seperti ini :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَلاَحِقُوْنَ نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
"Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian”
Melarang duduk di atas kuburan dan menginjaknya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ، فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
“Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur”
Mendo’akan mayit jika dia seorang muslim
Ketika melaksanakan ziarah kubur juga diperintahkan untuk mendoakannya dan memohonkan ampun untuknya :
أن النبي كان يخرج إلى البقيع، فيدعو لهم، فسألته عائشة عن ذلك؟ فقال: إني أمرت أن أدعو لهم
“Nabi pernah keluar ke Baqi’, lalu beliau mendo’akan mereka. Maka ‘Aisyah menanyakan hal tersebut kepada beliau. Lalu beliau menjawab : “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk mendo’akan mereka””
Tidak mengucapkan al hujr
Menurut keterangan dari Imam An Nawawi rahimahullah bahwa al hujr adalah ucapan yang bathil. Termasuk perkataan yang meminta sesuatu kepada Allah dengan perantara mayit. Sebagaimana yang disampaikan Syaikh Al Albani rahimahullah sebagai berikut :
“Tidaklah samar lagi bahwa apa yang orang-orang awam lakukan ketika berziarah semisal berdo’a pada mayit, beristighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan perantaranya, adalah termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang paling besar. Maka wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka tentang hukum Allah dalam hal itu. Dan memahamkan mereka tentang ziarah yang disyari’atkan dan tujuan syar’i dari ziarah tersebut”
Diperbolehkan menangis tetapi tidak boleh meratapi mayit
Menangis selagi masih wajar, diperbolehkan, sebagaimana Rasulullah menangis ketika menziarahi kubur ibunya, sehingga membuat orang-orang disekitar beliau juga turut menangis.
Tetapi jika sampai meratapi mayit seperti menangis dengan histeris, menampar pipi, maka haram hukumnya.
Sebegitu besarnya perhatian Islam dalam proses ziarah kubur, selain itu Islam juga mengajarkan untuk berperilaku yang baik ketika berada di kuburan. Jika kita diperintahkan mengucap salam serta memanjatkan doa untuk mayit yang ada di kuburan.
Lantas pantaskah kita berjoget dan berhura-hura dengan dangdutan di tengah kuburan? Padahal, tentu masih banyak alternatif tempat lainnya yang sangat mungkin digunakan untuk dangdutan.
Adab Ketika Berada di Kuburan
Seperti yang sudah kita ketahui bersama kuburan ialah tempat untuk mengebumikan jenazah. Biasanya kita akan datang ke kuburan untuk ziarah kubur pada kerabat, orang tua, saudara dan lainnya.
Kini, tak disangka kuburan dialihfungsikan bak lapangan terbuka biasa. Dengan santainya orang bisa datang dan membuka lapak dangdutan di tengah kuburan. Pantaskah hal tersebut dilakukan?
Jika menilik perintah ziarah kubur serta mendalami adab ziarah kubur, kita akan bisa menyimpulkan sendiri apakah pantas kuburan dijadikan sebagai tempat dangdutan.
Adab ziarah kubur, diantaranya ialah :