Kunci Utama Hadapi Masalah dalam Rumah Tangga

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 14 Apr 2020

Kunci Utama Hadapi Masalah dalam Rumah Tangga

Ilustrasi konflik rumah tangga - Image from kumparan.com

Banyak yang abai, padahal cara ini efektif. 

Jika pasangan suami istri sedang mengalami konflik, biasanya salah satu pasangan akan bertanya kepada guru ngaji atau meminta pendapat tentang nasehat yang bisa disampaikan kepada pasangannya. Namun ternyata hal itu keliru. 

Dalam berkonflik, pasangan suami istri biasanya saling berdiam diri dan tak ingin berbicara. Ketika itu, biasanya salah satu pihak akan mencari cara agar berbaikan. 

Salah satunya adalah dengan bertanya kepada orang yang ahli. Biasanya menunjuk guru ngaji atau ulama yang dipercayai. Dengan begitu, hendak meminta dalil atau nasehat yang akan disampaikan kepada pasangannya. 

Baca juga :  Bunda, ini 9 Tanda Suami Sudah Bosan dengan Anda

Atau jika tidak punya guru ngaji, salah satu pihak akan mencari dan berselancar di internet terkait dalil dan nasehat untuk pasangannya. 

Misal, jika istri marah dan emosi karena kelelahan bekerja belum lagi ditambah adanya pekerjaan rumah yang menumpuk. 

Kemudian, suami yang tidak tahu mau menyelesaikan dengan cara apa, bertanya kepada ustadz atau browsing di internet dengan mencari dalil, bahwa tugas rumah tangga adalah bagian dari kewajiban istri. 

Selain itu, suami berkeinginan untuk menasehati istrinya agar menjadi istri yang baik dan istri yang sholihah. 

Namun, Ustadz Hanan Attaki, Lc. memiliki pendapat yang lain tentang hal tersebut. Beliau mengungkapkan jika suami istri sedang berkonflik, sebaiknya yang dilakukan bukanlah mencari nasehat yang cocok untuk pasangannya. 

Namun carilah nasehat yang sesuai untuk diri sendiri mengenai permasalahan tersebut. Jangan mencari nasehat untuk pasanganmu. 

Jika memang datang ke ustadz maka bukan menanyakan dalil dan hadist tentang istri yang sholihah untuk diberikan pada pasangan kita. 

Melainkan meminta ke ustadz tersebut untuk menasehati diri kita sendiri, bukan pasangan kita. 

Menurut penulis, langkah tersebut menyiratkan pesan penting dalam menjalin rumah tangga, utamanya ketika menghadapi konflik. Kuncinya adalah introspeksilah kepada diri kita sendiri. 

Hal apa yang kurang dari kita. Perilaku apa dari diri kita yang harus diperbaiki. Dan karakter buruk apa yang harus dihilangkan dan diganti dengan yang lebih baik. 

Bukan malah menyalahkan pasangan kita atau menuntut pasangan kita untuk berubah. Sedangkan kita tidak melakukannya. 

SHARE ARTIKEL