Anjuran Rasulullah, Agar Selepas Ramadhan Kita Kembali Suci Bak Bayi Baru Lahir

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 09 May 2020

Anjuran Rasulullah, Agar Selepas Ramadhan Kita Kembali Suci Bak Bayi Baru Lahir

Ilustrasi - Image from www.ruangmuslimah.co

Bulan Ramadhan, bulan taubat dan pengampunan dosa... 

Jangan sampai bulan ramadhan berlalu begitu saja, tanpa usaha perbaikan diri. Lakukan hal ini agar selepas ramadhan, kamu kembali suci bak bayi baru lahir.

Ramadhan ialah bulan yang beri kesempatan besar bagi kita untuk bertaubat kepada Allah SWT. 

Barangsiapa yang berpuasa dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan mengampuni segenap dosanya sehingga ia diumpamakan bagai berada di saat hari seperti ia baru dilahirkan ibunya. 

Sebagaimana sabda Rasulullah berikut ini : 

"Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.” (HR Ahmad 1596)

Baca juga : Bagaimana Jika Hari Raya Corona Masih Ada? Ini Penjelasan Ulama

Apakah berpuasa menggugurkan dosa? 

Sesungguhnya setiap amal sholeh yang kita lakukan bisa menghapus dosa-dosa kita. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Hud ayat 114 yang berbunyi: 

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang mengingat (Allah)" QS. Hud: 114.

Namun, ada dosa-dosa yang tidak bisa gugur jika tidak bertaubat. Sebagaimana penjelasan Ustad Hanan Attaki. Diantaranya ialah dosa syirik, maksiat, zina, khamr, riba, durhaka kepada ortu, meninggalkan sholat, ghibah, zalim kepada orang lain, dan lainnya. 

Taubat Nasuha

Oleh sebab itu, agar kita bisa kembali suci di hari raya idul fitri, maka penting juga bagi kita untuk bertaubat, taubatan nasuha atau taubat yang sungguh-sungguh. Bagaimana caranya? 

1. Segera Bertaubat Selepas Melakukan Kesalahan 

Jangan menunda-nunda taubat, karena kita tak pernah tahu sampai berapa jatah usia kita. Jangan sampai, telah habis usia kita, namun kita masih ada tanggungan taubat yang tak disegerakan. 

Setiap perbuatan dosa sekecil apapun segeralah taubati seiring tekad untuk tidak mengulanginya lagi. Menunda-nunda taubat sama saja seperti menantang takdir, karena saat pintu taubat masih terbuka lebar tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk bertaubat. 

Allah Swt berfirman, "..Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqoroh [2] : 222) .

2. Bertaubat Diiringi dengan Penyesalan 

Taubat harus diiringi dengan penyesalan. Penyesalan ialah perasaan hati merasa sedih atas kesalahan yang ia lakukan. Sehingga benar-benar ingin menjauhi perbuatan tersebut. 

3. Taubat yang Terus Diperbarui 

Kadangkala ketika kita sudah sungguh-sungguh dalam bertaubat, acapkali kita mengulang kembali kesalahan yang sama. Hal itu sering membuat kita putus asa dalam bertaubat. 

Atau muncul perasaan takut sedang mempermainkan Allah sebab sering bertaubat namun tetap sering mengulang kesalahan yang sama. 

Namun jangan khawatir, Allah sangat menyukai orang yang bertaubat. Dan Allah memerintahkan untuk menyegerakan taubat jika melakukan kesalahan. Jika memang kesalahan terulang kembali saat kita sudah mencoba sekuat tenaga. Maka tetaplah bertaubat. 

Sebab Allah akan menerima taubat tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah SAW

Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat hamba yang berdosa di siag hari. Dan Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat hamba yang berdosa di malam hari, sampai matahari terbit dari barat.” (HR. Muslim).

Dan percayalah, tak peduli sebesar apapun dosa yang telah kamu lakukan, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

“Katakanlah: Wahai para hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendirinya, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Mengampuni semua dosa dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)

SHARE ARTIKEL