3 Amalan Rasulullah Selama Bulan Muharram, yang Harus Anda Persiapkan
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 18 Aug 2020Ilustrasi - Image from kaltim.tribunnews.com
Siap-siap, Muharram jatuh pada tanggal 20 Agustus
Bulan Muharram dikenal sebagai bulan pertama di tahun Hijriyah. Bulan ini juga tergolong dalam 4 bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT. Bahkan disebutkan dalam hadist bulan ini termasuk bulan agung di sisi Allah setelah bulan Ramadhan.
Sebentar lagi, Umat Islam akan menyambut Tahun Baru Islam 1442 H, yang jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020.
Penanggalan dalam Islam atau disebut kalender Hijriyah memiliki 12 bulan, di antaranya ialah Muharram, Safar, Robi'ul Awal, Robi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo'idah, dan Dzulhijjah.
Jumlah bulan demikian sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Alquran, bahwa Allah membagi setahun menjadi 12 bulan.
Dari 12 bulan tersebut, Allah juga menjadikan sebagian bulan lebih utama dibandingkan sebagian yang lain.
Sebagaimana firmannya, "Di antaranya ada empat bulan yang haram, itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan empat itu." (At-Taubah:36).
Pada kalender Hijriyah ini diawali dengan bulan Muharam sebagai bulan pertama dan diakhiri dengan bulan Dzulhijjah.
Keutamaan Bulan Muharram
Dengan bulan ini, Allah membuka setiap tahun sesuai sabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya Allah membuka tahun dengan bulan haram (bulan Muharam) dan mengakhirinya pula dengan bulan Haram (bulan Dzulhijjah). Maka tiada bulan dalam satu tahun lebih agung di sisi Allah setelah bulan Ramadhan daripada bulan Muharam."
Oleh sebab itu, bulan Muharam memiliki keutamaan luar biasa bagi umat Islam sebab termasuk dari Arba'atun hurum (empat bulan yang diharamkan) dan bulan yang dimuliakan Allah.
Dalam bahasa Arab, kata 'Muharam' memiliki arti 'yang diharamkan'. Sebab, di bulan ini dulu bangsa Arab sepakat untuk tidak melaksanakan peperangan.
Amalan-amalan Sunnah di Bulan Muharram
Berikut beberapa amalan yang disunnahkan di bulan Muharam, sebagaimana yang dikutip dari buku berjudul "Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriyah" karya Siti Zamratus Sa'adah
1. Berpuasa
Puasa sunnah di bulan Muharam bisa dilakukan selama sebulan penuh. Hal tersebut berpijak pada sejumlah hadits, salah satunya yang diriwayatkan Abu Hurairah.
"Puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yang kalian sebut dengan Muharam." (Al-Baihaqi)
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan At-Tirmidzi dari Ali RA, berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, bulan apakah yang layak untuk aku buat berpuasa setelah bulan Ramadhan?"
Rasulullah menjawab, "Jika kamu ingin berpuasa selama sebulan selain di bulan Ramadhan, maka berpuasalah di bulan Allah Muharam.
Sesungguhnya itu adalah bulan Allah, di sana terdapat suatu hari yang Allah memberi pengampunan kepada sebuah kaum dan juga memberikan pengampunan bagi kaum yang lain." (HR. Al-Baihaqi)
Hari pertama di bulan Muharam adalah awal tahun Hijriyah. Oleh sebab itu dianjurkan untuk berpuasa di hari pertama bulan Muharam dan juga berpuasa sehari sebelumnya di akhir tahun.
Hal ini menjadi simbol bahwa seorang Mukmin mengawali dan mengakhiri sesuatu dengan kebaikan. Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan, bahwa Hafshah pernah meriwayatkan suatu hadits dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
"Barangsiapa berpuasa di hari terakhir dari bulan Dzulhijah dan juga hari pertama dari bulan Muharam, maka Allah akan menjadikannya sebagai penghapus atas dosa selama lima puluh tahun, dan puasa sehari di bulan Muharam sebagai penghapus atas dosa selama tiga puluh hari."
Selanjutnya, pendapat lain mengatakan dianjurkan untuk berpuasa selama tiga hari di bulan ini.
Dalam kitab Ihya' Ulumuddin, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan Haram, yakni hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka Allah akan mencatat untuknya sebagai ibadah selama tujuh ratus tahun." Namun, hadits ini termasuk dalam kategori hadist dhaif atau lemah.
Sebagian ulama mengatakan, bahwa bulan Muharam yang paling utama adalah sepuluh hari pertama dari bulan itu. Di bulan Muharam ini, hari yang sangat dianjurkan untuk berpuasa ialah pada hari Asyura, tepatnya di hari kesepuluh dari bulan Muharam.
Hari Asyura memiliki keutamaan yang sangat besar dan kedudukan yang sangat mulia di sisi Allah SWT. Sebab, di dalamnya terjadi berbagai kejadian bersejarah yang sangat penting dalam Islam.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW sangat bersemangat untuk berpuasa di suatu hari, kecuali di hari ini (hari Asyura) dan di bulan Ramadhan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW juga bersabda, "Berpuasalah kalian di hari Asyura dan bedakanlah dengan Yahudi dengan berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya." (Al-Baihaqi)
2. Bersedekah
Selain berpuasa, umat Muslim juga disunnahkan untuk memperbanyak sedekah dan menyenangkan keluarga.
Dari hadist yang diriwayatkan oleh Abi Sa'id al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menyenangkan keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan memberikan kesenangan kepadanya (meluaskan rizkinya) di tahun-tahun berikutnya." (HR. Al-Baihaqi dan Ath-Thabarani)
Dalam hadits lain yang berasal dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa di hari Asyura, maka seakan-akan berpuasa selama setahun, dan barangsiapa bershadaqah di hari ini, maka seakan-akan bershadaqah selama satu tahun."
Dalam hadits lain, Jabir bin Abdullah ra, mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa melapangkan keperluan orang lain pada hari Asyura, Allah akan melapangkan untuknya sepanjang tahun itu."
3. Bertaubat kepada Allah
Di hari Asyura, dianjurkan untuk memperbarui taubat serta memperbanyak amalan shaleh. Meskipun, umat Islam sebenarnya dapat bertaubat kapan pun.
Sebab di hari Asyura, sebagaimana yang disebutkan dalam hadist, terdapat hari di mana Allah memberikan pengampunan kepada sebuah kaum di bulan Muharam.
Aswad bin Yazid berkata, "Aku bertanya kepada Abin bin Amr tentang puasa Asyura. Dia barkata: Pada bulan Muharam ada hari ketika Adam diberi ampunan. Bila engkau mampu, berpuasalah pada hari itu."
Hal senada dikuatkan oleh Abu Ishaq, yang mengatakan bahwa jika suatu kaum berbuat dosa, lalu mereka bertobat pada hari itu, maka taubat mereka akan diterima.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mengamalkan sunnah Rasulullah SAW di bulan Muharram. Semoga kita mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT di bulan yang mulia ini.