Kesaksian Ummu Ahmad Saat Memandikan Jenazah Gadis yang Tak Pernah Sholat

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 19 Aug 2020

Kesaksian Ummu Ahmad Saat Memandikan Jenazah Gadis yang Tak Pernah Sholat

Ilustrasi jenazah - Image from tebyan.net

Kisah ini berangkat dari kisah nyata 

Ummu Ahmad diminta untuk memandikan jenazah seorang gadis. Sesampainya di rumah ia langsung dikunci dari luar ruangan seorang diri. Ketika melihat mayit, betapa terkejutnya ia dengan pemandangan yang disaksikannya. 

Kisah ini berangkat dari kisah nyata yang diceritakan oleh seorang wanita pemandi jenazah di Riyadh bernama Ummu Ahmad. Ia menuturkan:

Suatu hari, aku diminta oleh salah satu keluarga untuk memandikan jenazah seorang gadis (putri mereka).

Dengan segera ia berangkat ke rumah tersebut. Begitu sesampainya di rumah, mereka mengantarkan Ummu Ahmad masuk ke sebuah kamar di mana jenazah itu terbaring. Dengan cepat, mereka langsung menutup pintu dan menguncinya dari luar. 

Kondisi Mayit yang Hendak Dimandikan

Entah mengapa, Ummu Ahmad lantas bergidik melihat apa yang mereka lakukan. Kemudian ia melihat ke sekelilingnya, ternyata semua yang dibutuhkan telah siap, mulai dari perlengkapan mandi, kapas dan kain kafan.

Dan mayat itu terbujur kaku di sudut kamar tertutup dengan sebuah selimut. Ummu Ahmad kemudian mengetuk pintu kamar, berharap ada yang dapat membantunya saat memandikan jenazah.

Namun tidak ada satupun orang yang menjawab. Ia pun bertawakkal kepada Allah dan menyingkap penutup mayat tersebut. Lalu alangkah kagetnya ia, saat melihat penampakan mayat di depannya. 

Ia menyaksikan sebuah pemandangan yang membuat gemetar seluruh tubuh. Wajah jenazah itu terbalik, tubuhnya mengering dan warnanya hitam pekat.

Ummu Ahmad mengaku telah banyak memandikan jenazah. Sudah banyak yang ia lihat, namun yang seperti ini belum pernah sama sekali dilihatnya. 

Kemudian ia segera mengetuk pintu rumah dengan segenap tenaga dan berharap ada yang bisa memberikan penjelasan atas apa yang ia lihat. Namun sepertinya tidak ada seorang pun di rumah.

Ia pun terduduk berzikir, membaca bacaan zikir dan meniupkannya ke seluruh tubuhnya hingga rasa takut mereda. Allah pun memberikan pertolonganNya kepada Ummu Ahmad dan ia pun mulai memandikannya.

Namun setiap ia memandikan satu anggota tubuh, ia terlepas persis seperti sesuatu yang telah melembek dan busuk. Hal itu, tentu membuatnya kerepotan. 

Hingga akhirnya ketika ia selesai memandikannya, ia pun mengetuk pintu kamar itu dan memanggil-manggil mereka. “Tolong bukakan pintu! Aku sudah mengafani mayit kalian!”

Setelah menunggu seseorang membukakan pintu hingga cukup lama. Akhirnya mereka membuka pintu, kemudian ia segera bergegas meninggalkan rumah itu tanpa bertanya mengapa dan apa penyebab jenazah itu menjadi seperti itu.

Kesaksian Keluarga terhadap Kondisi Mayit

Setelah sesampainya di rumah, Ummu Ahmad hanya bisa terbaring selama tiga hari akibat tindakan keluarga itu menguncikan pintu kamar tersebut dan membuat ia menyaksikan pemandangan mengerikan itu. 

Tak cukup itu saja, ia juga terpaksa memandikan jenazah dengan kondisi buruk itu seorang diri karena tak ada bantuan dari siapapun. 

Dirinya pun kemudian menghubungi salah seorang syekh dan menceritakan padanya apa yang terjadi.

Maka beliau mengatakan: “Kembalilah menemui mereka dan tanyakan mengapa mereka menutup pintu itu dan apa yang terjadi pada putri mereka!”

Ummu Ahmad pun pergi menemui keluarga itu kembali. Kepada mereka ia mengatakan. 

“Demi Allah, aku minta kalian menjawab dua pertanyaanku: pertama, mengapa kalian menguncikan pintu kamar itu untukku? Dan kedua, apa yang terjadi pada anak gadis kalian itu sehingga kondisinya seperti itu?”

Mereka menjawab: “Kami menutup pintu itu untuk Anda karena sebelumnya kami telah memanggil tujuh orang untuk memandikannya, namun ketika mereka melihat kondisinya mereka semuanya menolak untuk memandikannya. Adapun mengapa ia seperti itu, mungkin karena selama hidupnya ia tidak pernah mengerjakan shalat dan tidak mau berjilbab.”

La haula wa la quwwata illa billah. Seperti itu kondisinya padahal ia belum dimasukkan ke dalam kubur dan dihitung amalannya saat di akhirat. 

Semoga kisah ini jadi peringatan dan pengingat bagi kita untuk terus beribadah kepada Allah SWT dan segera bertaubat atas kesalahan dan kekhilafan masa lalu.

SHARE ARTIKEL