Detik-detik Terakhir Taubat Seseorang Diterima oleh Allah SWT

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 23 Nov 2020

Detik-detik Terakhir Taubat Seseorang Diterima oleh Allah SWT

Ilustrasi kematian - Image from sumsel.tribunnews.com

Setelah lewat waktu ini, maka taubat tak bisa diterima 

Allah SWT adalah Maha Pengampun, meski begitu Allah memiliki batasan yang jelas mengenai kapan suatu taubat bisa diterima dan kapan suatu taubat ditolak. Berikut dalil yang menjelaskan hal tersebut. 

Dalam salah satu video di kanal Youtube Najwa Shihab, Prof M. Quraish Shihab pernah menjelaskan tanda-tanda kematian. Ilmu ini diberikan dalam video yang berjudul Bekal Diri Menuju Ilahi : Tanda-Tanda Kematian.

Quraish Shihab menjelaskan sebelum manusia meninggal, “nyawa” seseorang akan terasa keluar dari lutut, sampai lutut berdempet dengan lutut. 

Hal ini menjadi tanda pertama bahwa hidup menghilang sedikit demi sedikit sampai akhirnya ada di tenggorokan.

Rasulullah SAW bersabda, “Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai di tenggorokan,” (HR Ahmad 5885 dan Tirmidzi 3460).

“Disitu adalah waktu untuk bertaubat. Sebelum keluar nyawa akan terdengar suara ‘grr’ yang berarti tanda nyawa sudah mau keluar. Jika dalam keadaan itu, taubat tidak dapat diterima lagi. Ruh ini lalu pergi ke alam barzakh,” ujar dia.

Alam Barzakh 

Setelah manusia meninggal, ruh pergi ke alam barzakh dan jasadnya akan berada di kuburan. 

Alam barzakh merupakan tempat diantara dunia dan akhirat. Semua yang meninggal akan berada di sana, hingga waktu kiamat datang. 

Jika sangkakala ditiup, segala yang bernyawa akan mati. Kemudian mereka menunggu ditiup sangkakala yang keduauntuk semua bangkit menuju padang mahsyar, tempat perhitungan amalan. 

Saat tiba di alam barzakh, manusia akan diperlihatkan tempatnya di akhirat kelak. Alam barzakh kata dia seakan-akan seperti halnya ruangan kaca. Sehingga yang ada di ruangan tersebut bisa melihat tembus diluar kaca. 

Jika dia menoleh ke kiri dia melihat dunia, sedangkan jika dia menoleh ke kanan dia akan melihat akhirat. 

Saat melihat dunia, dia akan melihat keluarganya yang masih hidup. Quraish Shihab mengingatkan agar kita tidak mempermalukan keluarga yang telah meninggal dengan perbuatan buruk selama di dunia.

“Nabi berpesan jangan permalukan keluargamu yang telah meninggal dengan keburukan amalmu, karena dia bisa melihat di alam barzakh,” ujar dia.

Hari Kiamat dan Hari Perhitungan 

Setelah hari kiamat terjadi, maka akan terbuka pintu di alam barzakh yang semua orang akan digiring menuju padang mahsyar. 

Semua digiring dalam kondisi tidak memakai baju. Di padang mahsyar, semua perhitungan akan dilakukan. Perhitungan dilakukan dengan dua cara, yakni mudah dan sulit. 

“Ada orang yang diteliti sekali. Itu yang kita minta permudahlah perhitungan saya,” kata dia.

Quraish Shihab juga menambahkan nantinya banyak umat Rasulullah yang akan masuk surga dengan mudah. 

Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam bin Ubaidullah al-Jumahi, telah menceritakan kepada kami ar-Rabi', yaitu Ibnu Muslim- dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda : 

"Tujuh puluh ribu orang dari umatku akan masuk Surga tanpa dihisab."

Kemudian seorang laki-laki berkata, 'Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah supaya aku tergolong dari kalangan mereka'. 

Beliau pun berdoa: "Ya Allah, masukkanlah dia ke dalam golongan mereka itu. "
Kemudian seorang dari golongan Anshar ikut berdiri dan berkata, 'Wahai Rasulullah doakanlah kepada Allah supaya aku tergolong dari kalangan mereka'. Beliau bersabda: "Ukkasyah telah mendahului kamu',”
(HR Muslim 317).

Menurut Quraish Shihab, maksud dari 70.000 bukan berarti hanya 70.000 umat Muslim, melainkan banyak umat Islam. Kata tujuh yang disebutkan tersebut berarti banyak.

Semoga kita termasuk umat yang dimudahkan dalam hari perhitungan nanti, dan semoga kita layak untuk masuk dalam Surga Allah SWT. Aamiin yaa robbal alamiin. 

SHARE ARTIKEL