fardhu ain adalah - Image from wajbbaca.com
Seperti yang kita ketahui amalan dan perkara yang dilakukan oleh manusia itu ada tingkatan yang harus dilakukan, ada suatu perkara yang harus dilakukan kedalam bentuk sunnah dan mustahab ada juga perkara yang dilakukan dalam bentuk fardhu dan kewajiban.
Ada juga perkara yang dilakukan kedalam dua hal tersebut yakni perkara yang berada di atas mustahab tetapi berada di bawah fardhu.
Para fuqaha menyebutnya dengan wajib.
Fardhu dibagi menjadi dua yakni fardhu kifayah dan fardhu ain.
Fardhu kifayah adalah suatu kewajiban yang apabila sudah dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang maka orang yang lain tidak berdosa jika tidak melakukannya.
Sedangkan fardhu ain artinya suatu kewajiban yang dibebankan kepada setiap individu sesuai dengan ketentuan syariat.
Fardhu ain masih dibagi menjadi berbagai macam, ada yang menamakan fardhu rukun (al-fara'idh al-rukniyyah) yakni fardhu yang berkaitan dengan rukun islam yakni syiar ibadah yang terdiri dari 4 macam: shalat, zakat, puasa da haji dan juga fardhu lainnya yang tidak termasuk dalam kategori fardhu ini.
Menurut Syekh Wahbah Az-Zuhaily dalam Ushulul Fiqhil Islamy, fardhu kifayah dan fardhu ain masuk kedalam kategori wajib yang dilihat dari sudut padang pelakunya.
Dimana Syekh Wahab membagi wajib kedalam 4 sudut pandang yakni Pertama dari sudut pandang waktu pengerjaannya, kedua dari sudut pandang takarannya, ketiga dari sudut pandang subyek pelaku, keempat dari sudut pandang penentuan obyeknya.
Baca Juga:
Ada beberapa ulama memperselisihkan pendapat mengenai fardhu dan wajib, diantara mereka ada yang berpendapat kedua hal itu sama. Setiap kewajiban yang didasari oleh daili syar'i dari al-Qur'an, sunnah ijma', dan dalil syari' lainnya adalah fardhu. Pendapat ini berasal dari para pengikut mazhab Syafi'i.
Sedangkan menurut pendapat yang berasal dari kalangan mazhab Hanafi "Yang termasuk fardhu adalah sesuatu yang ditetapkan dengan dalil yang qath'i, sedangkan yang termasuk wajib adalah sesuatu yang ditetapkan dengan dalil yang tidak qath'i."
Menurut pengikut mazhab Hambali "Sesuatu itu tidak dimasukkan ke dalam fardhu kecuali apabila dia terdapat di dalam kitab Allah SWT."
Dia berkata, "Berkaitan dengan zakat fitrah, saya memberanikan diri untuk mengatakan bahwa sesungguhnya zakat fitrah adalah fardhu walaupun Ahmad mengatakan bahwa dia wajib."
Menurut pengikut mazhab Hambali fardhu adalah sesuatu yang ditetapkan melalui al-Qur'an dan wajib adalah sesuatu yang ditetapkan melalui sunnah nabi.