5 Permainan Tradisional Anak, Dijamin Masih Seru
Penulis Rizal H | Ditayangkan 20 Apr 2020permainan tradisional anak - Image from jurnalislam.com
Meluasnya perkembangan teknologi di era seperti saat ini membuat permainan tradisional mulai hilang dikalangan anak-anak.
Mereka cenderung suka bermain game yang ada di smartphone, karena visualnya yang mudah dan menarik.
Cukup dengan mengunduhnya dan bisa langsung dimainkan.
Padahal, kalau kita mengenal permainan tradisional lebih jauh, ada banyak manfaat yang diberikan mulai dari melatih kekompakan, kerjasama dan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Selain dapat melatih kekompakan, bermain permainan tradisional anak, bisa menghilangkan pengaruh candu terhadap game console yang dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan anak.
Berikut permainan tradisional yang bisa dimainkan anak kecil untuk menghilangkan pengaruh buruk gawai.
5 Permainan Tradisional Anak Anak
Untuk kamu yang lahir di tahun 90-an tahun keatas pasti tahu dengan permainan ini.
Permainan dengan lubang lubang kecil yang harus diisi secara memutar dengan biji-bijian atau batu kecil ini sering disebut dengan dakon atau congklak.
Dakon biasanya dimainkan oleh dua orang, pada permainan ini, seseorang akan berhenti jika amunisinya (biji-bijian) sudah habis dan akan diganti oleh lawan mainnya.
Perlu kamu ketahui, walaupun permainan ini sudah populer di Indonesia, ternyata permainan ini bukan berasal dari Indonesia lho!
Melainkan dari bangsa arab yang berdagang di Indonesia pada masa penjajahan dulu.
Dakon melibatkan strategi, di mana pemainnya harus cerdas mengambil peluang untuk mendapatkan biji terbanyak.
2. Gobak Sodor
Sangat sedikit anak zaman sekarang yang mengenal permainan gobak sodor.
Padahal permainan yang dimainkan oleh 3-5 orang ini dapat membantu melatih ketangkasan serta kerjasama tim, agar dapat menerobos maupun menghalangi lawan.
Kita sebagai orang tua, harusnya memberi tahu bahwa gobak sodor merupakan permainan yang mempunyai beberapa manfaat seperti kebersamaan, kontrol diri.
Selain itu permainan ini juga mengajarkan anak untuk tetap berusaha di tengah kemungkinan terkecil serta strategi untuk menyerang atau bertahan di waktu yang pas.
Baca Juga:
- Miliki Nilai Kebersamaan Tinggi, 7 Permainan Tradisional ini Harus Tetap Kita Lestarikan.
- Inilah 11 Mainan Tradisional yang Hampir Tak Pernah Dimainkan Anak Zaman Sekarang.
3. Lompat Tali
Pada zaman dulu, lompat tali paling sering dimainkan oleh anak perempuan, walaupun sebenarnya semua anak bisa memainkan permainan ini.
Permaninan yang menggunakan karet gelang yang dirangkai sehingga membentuk tali ini dapat melatih ketangkasan, konsentrasi, serta kelincahan seorang anak.
Diawali dengan dua orang anak yang memegang tali, kemudian satu orang anak mencoba untuk melewatinya dengan cara melompat melewati tali.
Jika berhasil, tingkat ketinggian tali akan diubah mulai dari setinggi perut, dada, telinga, kepala, hingga setinggi tangan yang diangkat di atas kepala.
Jika gagal, maka anak selanjutnya yang akan bermain. Permainan ini mempunyai makna semakin tinggi karir seseorang maka semakin besar cobaan yang harus dia lewati.
4. Petak Umpet
Anak zaman 90-an pasti pernah memainkan permainan ini. Permainan ini sangat populer di Indonesia. Ya petak umpet namanya
Petak umpet bisa dimainkan oleh dua orang dan akan lebih seru lagi jika dimainkan oleh banyak pemain.
Cara bermainnya pun cukup mudah, diawali dengan satu orang yang jadi penjaga, dia akan harus mencari pemain lain yang bersembunyi hingga ketemu.
Sang penjaga biasanya akan menutup mata selama waktu yang disepakati, hal ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada pemain lain untuk bersembunyi.
Semakin luas area permainan, semakin menarik jalanya dan semakin sulit menemukannya. Permainan petak umpet dapat mengasah kemampuan motorik kasar seorang anak dan mampu meningkatkan kreativitas dan kepekaan anak.
5. Bola Bekel
Kamu hanya perlu menyiapkan bola karet dan empat kecik berbahan logam.
Melalui beberapa level yang dimainkan, pemain harus mengambil atau membalik kecik sesuai tingkatannya.
Untuk memulainya, lemparkan bola bekel ke atas dan biarkan memantul satu kali. Di saat bersamaan, kamu juga harus mengambil kecik.
Sebelum bola bekel jatuh lagi, kecik sudah harus diambil atau dibalik sesuai tingkatan permainan.
Biasanya bekel sering dimainkan oleh perempuan.
Jumlah pemain bisa dua orang atau lebih. Bola bekel akan mengasah ketangkasan serta motorik halus pada anak.
Itulah 5 permainan tradisional anak yang bikin seru dan asyik. Tak hanya itu, bermain permainan tradisional dapat melatih kemampuan berpikir dan sosial yang bagus untuk mental anak kedepan.
1. Dakon atau Congklak
permainan tradisional anak - Image from alif.id
permainan tradisional anak - Image from yru.or.id
permainan tradisional anak - Image from sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
permainan tradisional anak - Image from jurnalislam.com
permainan tradisional anak - Image from republika.co.id